Di sebuah taman
Di langit...
Hitam menyelimuti alam
Bintang-bintang asyik mengenyitkan mata
Tersenyum bulan melihat gelagat mereka
Di bawah pohon...
Duduk sepasang kekasih yang hangat dibuai asmara
Sambil angin mengembus sepoi-sepoi bahasa
Harum semerbak bauan bunga
Menusuk kalbu
Menghangatkan nafsu
Menghancurkan jiwa
Nun jauh di sana...
Terbaring seorang tua yang hiba
Sambil air matanya mengalir
Suara azan sayup kedengaran
Memecahkan kesunyian
Membangkitkan harapan
Bangkitlah wahai orang tua
Bangkitlah...
Agar kekasih itu tersedar
Dari pergelutan nafsu
Agar mereka turut membantu
Memanah ke langit
Menjatuhkan bintang-bintang yang asyik mengenyit
Agar jatuh satu per satu
Meruntuhkan empayar si bulan
Meranapkan senyuman
Bangkitlah orang tua
Sedarkanlah kekasih itu
Agar menarik selimut hitam bersama
Untuk menerima sinaran suria
Yang menyucikan jiwa
Bangkitlah wahai orang tua
Bangkitlah...
Hitam menyelimuti alam
Bintang-bintang asyik mengenyitkan mata
Tersenyum bulan melihat gelagat mereka
Di bawah pohon...
Duduk sepasang kekasih yang hangat dibuai asmara
Sambil angin mengembus sepoi-sepoi bahasa
Harum semerbak bauan bunga
Menusuk kalbu
Menghangatkan nafsu
Menghancurkan jiwa
Nun jauh di sana...
Terbaring seorang tua yang hiba
Sambil air matanya mengalir
Suara azan sayup kedengaran
Memecahkan kesunyian
Membangkitkan harapan
Bangkitlah wahai orang tua
Bangkitlah...
Agar kekasih itu tersedar
Dari pergelutan nafsu
Agar mereka turut membantu
Memanah ke langit
Menjatuhkan bintang-bintang yang asyik mengenyit
Agar jatuh satu per satu
Meruntuhkan empayar si bulan
Meranapkan senyuman
Bangkitlah orang tua
Sedarkanlah kekasih itu
Agar menarik selimut hitam bersama
Untuk menerima sinaran suria
Yang menyucikan jiwa
Bangkitlah wahai orang tua
Bangkitlah...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home